Info Lengkap, Surabaya Kota Lama. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi gencar 'memugar' sejarah Surabaya dipoles dengan wisata. Kota Lama Surabaya, yang paling anyar. Wisata heritage sebagai garis kultur peradaban di Surabaya itu menggambarkan secara ikonik perjalanan Kota Pahlawan. Spot-spot di setiap sudut bangunan tua dipermak kian menarik untuk diabadikan pengunjung yang penasaran berkunjung ke sana. Termasuk pesan secara semiotika dari fakta sejarah yang ada. SahabatQQ
Empat Zona 'Jalur Sutera' Budaya
Wisata Kota Lama Surabaya dikonsep dengan gambaran kawasan Surabaya yang saat itu menjadi denyut nadi budaya dan ekonomi. Bermuara dari Jembatan Pethekan sebagai akses pintu masuk, penataan dilakukan dari kawasan Zona Arabic (Ampel). DominoQQ
Ampel menjangkau jalan Pegirian, Jalan Sasak, Hingga Jalan KH Mansyur. Zona ini menawarkan nuansa Arab karena memang menjadi organisasi etnis Arab di Surabaya. Termasuk makam Sunan Ampel dan juga wisata kuliner Serambi Ampel.
Jalur penghubung terlihat dari kawasan pasar ikan Pabean Surabaya, Akses tersebut juga menuju kawasan Zona Pecinan. Zona yang meliputi Jalan Karet, Jalan Kembang Jepun, hingga Jalan Panggung. Zona ini menawarkan bangunan peninggalan etnis Tionghoa. Pada masa kolonial kawasan ini memang menjadi pusat perdagangan etnis Tionghoa.
Berbelok dari Jembatan Merah dan sekitarnya, nuansa Zona Eropa terlihat dari spot-spot bangunan tua yang keasliannya masih terjaga. Zona Eropa sendiri meliputi Jalan Kalimas, Jalan Veteran, Jalan Sikatan, dan Jalan Rajawali. Zona ini menawarkan organisasi dan perkantoran etnis Eropa di masa kolonial, serta keberadaan Penjara Kalisosok peninggalan Belanda yang bangunannya masih ada hingga saat ini.
Untuk bisa menikmati itu semua, sarana penunjang dengan menggunakan Jeep Tour akan disediakan Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disbudprapar) Surabaya.
Perkuat Kultur Budaya Perkampungan
Surabaya memiliki karakter egaliter dari segi sosio-kultural dengan fondasi sosial yang hidup dari setiap sudut perkampungan. Ya, karakter Arek Suroboyo sejak era Bapak Proklamator RI Ir Soekarno (Bung Karno) hingga para tokoh yang menjadi pusaran pergerakan sejarah bangsa lahir dari perkampungan di sana.
Tengok saja kawasan perkampungan Pandean (Rumah Kelahiran Bung Karno), Peneleh (Rumah Roeslan Abdul Gani dan HOS Tjokroaminoto), serta kampung Kawatan dan beberapa perkampungan lain adalah 'rumah besar' dari pemikiran-pemikiran luar biasa dalam perjalanan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Alternatif Kejar PAD?
Terlepas anggapan konsep pengemasan wisata yang seakan 'mencontek' dari kota lain, urusan nanti. Toh, konsep pariwisata sejarah sendiri sebenarnya sama. Yang membedakan, peninggalan dan fakta sejarahnya. Namun, sisi positif tersebut berdampak dalam berbagai hal. Termasuk peningkatan ekonomi di antaranya.
Langkah yang dilakukan oleh Pemkot Surabaya apakah turut mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD)? Seperti yang diketahui, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Surabaya 2023 mengalami rasionalisasi lantaran capaian PAD khususnya dari sektor pajak tidak memenuhi target (Antara, 2023). Tidak tercapainya PAD itu membuat APBD Surabaya 2023 terkoreksi dari sebelumnya sebesar Rp 11,3 triliun menjadi Rp 10,7 triliun.
Sedangkan, nilai Rancangan APBD 2024 diproyeksikan mencapai Rp 10,882 triliun. Hampir sama dengan APBD Perubahan 2023. Hanya naik 0,6 persen. Selain belanja, pemkot sudah menghitung potensi PAD sebesar Rp 6,3 triliun. Pendapatan itu bersumber dari pajak daerah Rp 4,9 triliun, retribusi Rp 393 miliar, hasil pengelolaan kekayaan daerah Rp 222 miliar, serta PAD lain-lain yang sah Rp 723 miliar.
Sah-sah saja, jika pengemasan Wisata Kota Lama Surabaya menjadi langkah kreatif untuk turut mengejar target dari pemasukan daerah. Seperti yang pernah disampaikan oleh Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono yang mendorong organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkup Pemkot Surabaya agar lebih kreatif dalam menggali sumber pendapatan dari berbagai sisi. Setidaknya, edukasi sejarah tidak punah. Namun, jangan sampai memutar nostalgia pendapatan daerah yang tak sesuai target.
No comments:
Post a Comment